Gabung yuk,,
Mungkin sudah banyak yang tahu tentang ritual
mencari pesugihan semacam babi ngepet dan sebagainya yang dilakukan orang di
Gunung Kemukus. Namun ada ritual yang aneh satu lagi di gunung ini ritual itu
adalah ritual mesum dan parahnya lagi yang dilakukan adalah berhubungan seks
dengan pasangan tidak sah. Seperti apa cerita nya?
Ritual
jorok seperti bokep ini banyak juga dilakukan oleh orang-orang yang mencari
jalan pintas untuk menjadi kaya, bahkan lebih pintas dari Bisnis Online hehe.
Bagaimana sebenarnya ritual ini bisa menjadi semacam tata cara dan menjadi
semacam tradisi yang sesat? Gunung Kemukus terletak di Desa Pendem, Kecamatan
Sumber Lawang, Kabupaten Sragen, 30 km sebelah utara Kota Solo.
Gunung Kemukus identik sebagai kawasan wisata seks karena di tempat ini orang bisa
sesuka hati mengkonsumsi seks bebas dengan alasan untuk menjalani laku ritual
ziarahnya, itulah syarat kalau mereka ingin kaya dan berhasil. Dalam suatu
aturan yang tidak resmi diwajibkan bahwa setiap peziarah harus berziarah ke
makam Pangeran Samudro sebanyak 7 kali yang biasanya dilakukan pada malam
Jum’at Pon dan Jum’at Kliwon atau pada hari-hari dan bulan yang diyakhini baik,
melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang bukan suami atau istrinya
(mereka boleh membawa pasangannya sendiri atau mungkin bertemu di sana).
Haduh-haduh... dari sini aja sudah kelihatan gak benernya.
Dalam
kenestapaannya, Pangeran Samudro mencoba melupakan kesedihannya dengan
melanglang buana, akhirnya ia sampai ke Gunung Kemukus. Tak lama kemudian sang
ibunda menyusul anaknya ke Gunung Kemukus untuk melepaskan kerinduan. Wah ibu
dan anak sama bejatnya nih!
Namun
sial, sebelum sempat ibu dan anak ini melalukan hubungan intim, penduduk
sekitar memergoki mereka berdua yang kemudian merajamnya secara beramai-ramai
hingga keduanya meninggal dunia. Keduanya kemudian dikubur dalam satu liang
lahat di gunung itu juga. Namun menurut cerita, sebelum menghembuskan nafasnya
yang terakhir Pangeran Samudro sempat meninggalkan sebuah pesan yaitu kepada
siapa saja yang dapat melanjutkan hubungan suami-istrinya yang tidak sempat
terlaksana itu akan terkabul semua permintaannya.
Konon
selengkapnya ia berujar demikian, "Baiklah aku menyerah, tapi dengarlah
sumpahku. Siapa yang mau meniru perbuatanku , itulah yang menebus dosaku dan
aku akan membantunya dalam bentuk apapun".
0 komentar:
Posting Komentar